Sulbar Kini, Mamuju – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) bertindak cepat dalam menangani kasus wabah virus Jembrana yang membuat 60 ekor sapi mati massal di Desa Makmur Jaya, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu.
Menurut Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik, virus Jembrana disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh vektor lalat kuda. Sangat berbeda dengan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Ini berbeda dengan virus atau penyakit mulut dan kuku (PMK). Seluruh Sulawesi selama ini belum pernah ada penyakit ini.,” kata Akmal, Senin 18 Juli 2022.
Menurut dia, langkah pengendalian virus tersebut akan dilakukan dengan dua cara : penyuntikan vaksinasi dan pemberantasan vektor lalatnya dengan penyemprotan insektisida pada kandang dan truk.
“Vaksinasi jembrana dilakukan karena vaksinnya di Indonesia sudah ada,” sebutnya.
Kepala BPBD Sulbar, Amri Ekasakti menyebutkan, guna menindaklanjuti kasus virus Jembrana, ia meminta pemilik ternak untuk mengisolasi atau mengarantina ternak yang terjangkit virus tersebut.
Setelah itu, tim pencegahan virus Jembrana yang terdiri dari Dinas Peternakan Pasangkayu, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar serta Balai Besar Veteriner Maros akan meningkatkan imun ternak tersebut.
“Tim pencegahan akan melakukan penyuntikan vitamin dan antibiotik pada sapi yang terjangkit virus jembrana,” jelas Amri.
Selain itu, tim pencegahan juga akan melaksanakan penyemprotan disinfektan terhadap ternak dan lokasi peternakan. Penyemprotan itu menggunakan alat dari BPBD Kabupaten Pasangkayu.
Sementara untuk melakukan foging, PT Lestari Tani Teladan (LTT) Donggala, PT Letawa Pasangkayu dan PT Mamoang Pasangkayu yang menyiapkan alatnya.
“Bahan disinfektan disediakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Pasangkayu, Dinas TPHP Sulbar serta Balai Karantina Pertanian Sulbar,” urainya. (*/rls)