Sulbar Kini, Mamuju – Kisah pilu dialami Dahlia, warga Lingkungan Sese Selatan, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Dahlia merupakan seorang single parent atau orang tua tunggal. Ia berjuang menafkahi dan membesarkan anaknya di tengah ketidakpastian penghasilan. Dahlia hanya bisa bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhannya.
Ia dan putra semata wayangnya tinggal di rumah yang sangat kecil dan memprihatinkan. Rumah mereka hanya berukuran 3×2 meter dan sudah tak layak huni.
Dindingnya terbuat dari sisa potongan kayu dan pelepah sagu yang sudah lapuk. Dahlia melapisinya dengan baliho bekas agar tak terkena panas dan rembesan hujan.
Mengatapi rumahnya, Dahlia menggunakan anyaman daun rumbia. Itupun kondisinya sudah usang sehingga air hujan dapat menerobos masuk melalui sela-sela atapnya yang reput.
Di dalam rumah, tak ada peralatan mewah. Hanya tirai yang membatasi ruangan dapur dengan tempat tidurnya. Randa tersebut menggunakan tikar plastik sebagai alas tidurnya.
“Iye, biasa ji saya dapat bantuan beras dari pemerintah,” ujar Dahlia kepada Sulbar Kini, Kamis 19 Mei 2022.
Dahlia berharap pemerintah dan relawan dapat membantu membangunkan tempat tinggalnya. Ia ingin huniannya lebih layak dan nyaman untuk anaknya.
“Mudah-mudahan kasian ada bantuan bedah rumah untuk saya,” harapnya.
Lurah Rangas, Syarifuddin mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Mamuju untuk memberikan bantuan.
“Saya sudah koordinasi dengan Kabid di Dinas Sosial yang menangani. Mudah-mudahan ada bantuan,” ungkap Syarifuddin.
Namun untuk bedah rumah, Syarifuddin memastikan bantuan itu belum ada.
“Saat ini belum ada program bantuan bedah rumah, ada dua warga saya yang memang data tempat tinggalnya tidak layak huni,” pungkasnya. (Awal Dion/Red)