Siswa SD di Mamasa Adukan Gurunya ke Jokowi Lantaran Jarang Mengajar

Siswa SD di Mamasa Adukan Gurunya ke Jokowi Lantaran Jarang Mengajar
Siswa SD di Mamasa Adukan Gurunya ke Jokowi Lantaran Jarang Mengajar

Sulbar Kini, Mamasa – Siswa SDN 010 Saluang, Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) mengadukan guru mereka ke Presiden RI, Joko Widodo lantaran jarang datang mengajar.

Aksi itu dilakukan dengan cara menulis keluhan mereka lalu mengunggahnya ke media sosial. Sontak aksi itu pun viral di Facebook.

Tulisan tersebut ialah “Pak Presiden Jokowi kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah”

Teks lainnya berupa “Kami membutuhkan pendidikan yang layak. Kami membutuhkan guru yang selalu datang ke sekolah#Mamasa# Presiden,” Kedua keluhan itu ditulis dengan hastag presiden dan Mamasa,

Warga setempat, Achmad Faisal mengaku meski bangunan sekolah tersebut sudah permanen, namun justru sang guru yang malas datang ke sekolah.

Baca Juga:  Penulis Buku "Surat untuk Mama" Berbagi Kiat Menulis dengan Santri MBS At-Tanwir Mamuju

Di sekolah itu, kata dia, terdapat 4 guru berstatus PNS, termasuk kepala sekolah. Sementara 3 orang lain hanya guru bantu bergaji Rp 100 ribu per bulan dan dibayarkan setiap triwulan.

“Ini sudah berlangsung lama guru PNS-nya jarang datang. Biasa dalam seminggu yang datang hanya guru sukarela saja,” ungkap Achmad, Selasa (12/7/2022).

Padahal, menurut Achmad, akses menuju sekolah itu terbilang mudah. Bisa diakses menggunakan sepeda motor.

“Memang agak rusak jalannya, tapi bisa dilalui menggunakan sepeda motor,” sebutnya.

Kepala SDN 010 Saluang, Amran mengungkapkan, kendala utama menuju sekolah itu adalah akses jalan. Hal itu disebabkan jalur transportasi yang dilalui berlumpur, licin, dan melewati tebing.

Baca Juga:  Kunjungi Lokasi Banjir, Penjabat Gubernur Sulbar Minta Keselamatan Warga Jadi Prioritas

“Itu kendalanya jalanan ke sana. Nah, rata-rata guru yang mengajar tinggalnya di Mambi, satu jam perjalan kalau ke sekolah tersebut,” kata Amran.

Menyangkut postingan yang viral di media sosial, Amran menegaskan jika postingan itu diunggah itu di masa libur sekolah.

Sehingga, ia menilai wajar jika saat ini gak ada seorang pun guru yang datang mengajar.

“Sesuai penyampaian bapak KCD Kecamatan Mambi nanti tanggal 18 Juli baru masuk sekolah. Tapi yang mengherankan di Mamasa siswa sudah sekolah. Sementara kalender pendidikan nasional nanti tanggal 18 Juli baru masuk sekolah,” jelasnya. (Awal Dion)