Wilayah Perkotaan Mamuju Bakal Disulap Jadi Kebun Jagung dan Kedelai

Wilayah Perkotaan Mamuju Bakal Disulap Jadi Kebun Jagung dan Kedelai
Wilayah Perkotaan Mamuju Bakal Disulap Jadi Kebun Jagung dan Kedelai
Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik ketika meninjau pembukaan lahan perkebunan bersama di Dinas Perkebunan Sulbar, di tepi Jalan Arteri/Huma

Sulbar Kini, Mamuju – Sejumlah wilayah di perkotaan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) akan dijadikan lahan perkebunan jagung dan kedelai guna mendukung program merdeka pangan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar menetapkan belasan hektare lokasi perkebunan itu di empat titik berbeda. Masing-masing di Desa Bambu, Kelurahan Sese, lahan tepi Jalan Arteri, dan di depan rumah jabatan Pemprov Sulbar.

Rencana itu disampaikan Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik ketika meninjau pembukaan lahan perkebunan bersama di Dinas Perkebunan Sulbar, di tepi Jalan Arteri dan Kelurahan Sese, Rabu (27/7).

Baca Juga:  Dongkrak PAD Daerah, Mes Pemprov Sulbar Bakal Disulap Jadi Penginapan

Menurut Akmal, lahan itu akan menjadi lokasi penanaman bibit secara serentak pada 13 Agustus mendatang. Penanaman itu akan dilaksanakan bertepatan dengan hari Pencanangan Menuju Sulbar Merdeka Pangan.

Kegiatan itu akan menggandeng para stakeholder, termasuk kelompok tani sebagai pihak yang akan mengelola lahan perkebunan tersebut.

“Ini baru rencana, kita ingin fokus pada lahan yang belum dimanfaatkan. Biar lahannya kecil tapi memberi kemanfaatan bagi masyarakat,” ujar Akmal.

Guna menyukseskan program kemandirian pangan itu, Akmal mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah atau OPD untuk ikut terlibat dan bekerja sama dengan aktif.

“Kuncinya adalah kolaborasi. Ini sebagai project percontohan bagaimana membangun kolaborasi, bergerak bersama melakukan pengelolaan lahan guna mendorong kemandirian pangan di Sulbar,” sebutnya.

Baca Juga:  Potret Tahanan Polresta Mamuju Ngaji Bersama di Balik Jeruji Besi Selama Ramadan

Kepala Dinas Tananam Pangan, Holtikultura, dan Peternakan (DTPHP) Sulbar, Muchtar mengatakan, lahan yang dipersiapkan sebagai percontohan akan melibatkan masyarakat setempat. Kebijakan itu dipilih untuk mendorong para petani lain juga dapat memanfaatkan lahan mereka sendiri untuk ditanami.

“Nanti kita juga mendorong petani menggarap di lahan mereka masing masing,” pungkasnya. (rls)