Refleksi 19 Tahun Sulbar: Perlu Institusi Libatkan Tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi-Generasi Muda

Refleksi 19 Tahun Sulbar: Perlu Institusi Libatkan Tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi-Generasi Muda
Para tokoh pejuang pembentukan Provinsi Sulawesi Barat berkumpul dan bahas refleksi 19 tahun Sulbar. Foto: Adi PW

Mamuju, SULBARKINI.com – Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menginjak usia 19 tahun, Jumat (22/9/2023). Momentum HUT ke-19 provinsi hasil pemekaran Sulawesi Selatan ini menjadi kesempatan para tokoh pejuang pembentukan Sulbar berkumpul di rumah jabatan Wakil Ketua DPRD Sulbar, Kamis (21/9) malam.

Para tokoh pejuang itu di antaranya Basri Hasanuddin, Rahmat Hasanuddin, Arif Jamaluddin, Naharuddin, dan dihadiri dua mantan Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh serta Ali Baal Masdar, Sekda Sulbar Muhammad Idris, Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim serta undangan lainnya.

Dalam pertemuan itu, Rahmat Hasanuddin kembali mengajak para tokoh pejuang pembentukan Sulbar untuk mengokohkan persatuan dan kebersamaan. Hal lain, kata Rahmat, tetap mengedepankan nilai-nilai malaqbi di segala profesi.

“Jaga persatuan, kokohkan kebersamaan dan pegang prinsip malaqbi,” kata dia.

Sementara mantan Gubernur Sulbar periode 2006-2016 Anwar Adnan Saleh mengatakan, pembentukan Provinsi Sulawesi Barat tak lepas dari anggapan sebagai provinsi yang terisolasi, tertinggal, dan terbelakang.

Baca Juga:  Kata Anwar Adnan Saleh Menjelang HUT ke-19 Sulawesi Barat: Momentum Evaluasi

Anwar menuturkan di periode pertama kepemimpinannya, dirinya memfokuskan pada perbaikan infrastruktur untuk keluar dari keterisolasian.

Termasuk keberadaan pelabuhan, pasar yang kondisinya lebih baik, hingga perintisan Bandara Tampa Padang, Mamuju.

“Arah kita ke depan adalah bagaimana memperbaiki ekonomi masyarakat kita. Jangan berhenti berpikir dan berbuat untuk kemajuan provinsi Sulbar,” ujar AAS.

Institusi Tokoh Pejuang dan Generasi Muda

Sementara Ibnu Munzir menekankan perlunya sebuah lembaga atau institusi yang terdiri dari elemen pejuang pembentukan Sulbar dengan melibatkan generasi muda sebagai penerus.

“Perlu adanya institusi yang terstruktur dengan baik, melibatkan generasi muda serta masukan dari para tokoh pejuang (pembentukan Sulbar). Kalau kita berjuang sendiri, jadinya (perkembangan) lambat,” kata Ibnu.

Sekda Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris mengakui di usianya 19 tahun provinsi ini masih jauh dari ekspektasi karena adanya keterbatasan sumber daya.

Baca Juga:  Tak Lagi Difungsikan, Bagaimana Nasib Terminal Lama Bandara Tampa Padang?

“Butuh refleksi, generasi penerus harus memaknai momen peringatan HUT Sulbar untuk mempercepat gagasan dari para tokoh pejuang pembentukan Sulbar. Tiga momentum di setiap HUT Sulbar, yakni momentum masa lalu, masa kini, dan masa depan,” tutur Idris.

Sementara Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim menyebutkan, kehadiran para tokoh pejuang pembentukan Sulbar dalam satu forum sekaligus memanfaatkan momentum keberadaan mereka di Mamuju dalam rangka peringatan HUT ke-19 Sulbar.

“Ini menjadi kesempatan yang sangat penting dengan menghadirkan para tokoh-tokoh pejuang di momen HUT Sulbar. Kita bersyukur, (Sulbar) tidak akan seperti ini kalau tidak ada tokoh-tokoh yang memperjuangkan (pembentukan menjadi provinsi),” tandas legislator Partai NasDem ini.