Pj. Gubernur Beberkan Program Prioritas Selama Menjabat di Sulbar

Pj. Gubernur Bahtiar Percepat Mobilitas, Penerbangan Harian dan Rute Baru ke IKN
Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin tiba di bandara Tampa Padang Mamuju.

Mamuju, SULBARKINI.com – Pj. Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin, menyampaikan beberapa program prioritasnya selama masa jabatannya di provinsi ke-33 Indonesia ini.

Salah satu prioritas utama Bahtiar adalah mensukseskan Pilkada serentak yang akan digelar pada November 2024. Pilkada tersebut akan mencakup Pemilihan Gubernur dan Pemilihan Bupati di empat kabupaten untuk periode 2024-2029.

Bahtiar menyatakan bahwa pekan depan, ia akan mengumpulkan seluruh Forkopimda, Pemda, dan penyelenggara Pemilu untuk memastikan kesiapan tahap Pilkada, termasuk anggaran yang menjadi faktor penunjang utama.

“Pastikan uangnya sudah ada. Ini sudah mau pilkada bagaimana kalau tidak ada uangnya. Nanti saya cek dan harus dilakukan. Kegiatan ini tidak bisa ditunda-tunda. Program lain bisa dipending. Pastikan dulu uang untuk pilkada itu mencukupi baik untuk penyelenggara maupun keamanan,” ujar Pj. Gubernur Sulbar, Rabu, 22 Mei 2023.

Selain Pilkada, program prioritas lainnya adalah penanganan kasus stunting, gizi buruk, dan kemiskinan ekstrem, yang menjadi permasalahan di tingkat nasional maupun di Sulbar.

“Saya lihat data awal dari Sekda, penanganan kemiskinan ekstrem cukup baik di sini, kemudian stunting juga sudah lumayan. Nanti saya cek lagi bagaimana metodenya untuk menurunkan stunting, apalagi tahun ini harus turun 14 persen,” ungkapnya.

Baca Juga:  Bahtiar Baharuddin: Sinergi Pemprov dan Kabupaten Penting untuk Kemajuan Sulbar

Bahtiar juga menyoroti inflasi di Sulbar yang menunjukkan tren positif sejak 2023, dengan angka selalu di bawah tiga persen. Sulbar bahkan masuk dalam 10 besar daerah terbaik dalam pengendalian inflasi.

“Karena inflasi ini berkaitan dengan 21 bahan pokok yang harus ada di masyarakat. Masalahnya tidak ada satu kabupaten di Sulbar yang mampu menyediakan 21 bahan pokok tersebut secara lengkap. Jadi ini memang membutuhkan leadership yang baik untuk terus menjaga tren positif ini,” ujarnya.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulbar, Bahtiar menekankan pentingnya investasi. “Kita perlukan itu karena tidak mungkin kita bangun Sulbar kalau hanya bergantung pada APBD. Maka harus ditumbuhkan investasi,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya identifikasi potensi yang dapat menarik investasi, terutama dengan Sulbar yang dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN). Namun, potensi ini tidak akan maksimal jika infrastruktur penunjang, seperti pelabuhan dan bandara, tidak memadai.

“Contoh konkret, Sulbar ini paling dekat ke IKN. Barang-barang dari Sulteng dan Sulsel ditarik ke sini, tapi pelabuhan logistiknya tidak memadai. Jadi, begitu volume barang meningkat, kita tidak punya pelabuhan kontainer di Sulbar ini. Bagaimana mungkin kita bisa manfaatkan itu kalau kita tidak ada pelabuhan yang representatif,” ungkapnya.

Baca Juga:  HMI Badko Sulselbar Kecam Pernyataan Pj Gubernur Sulbar soal Aksi Demo, Tantang Debat Terbuka

Dia juga menyoroti Bandara Tampa Padang Mamuju yang saat ini hanya beroperasi tiga kali seminggu dan belum memiliki lampu untuk pendaratan malam. Bahtiar berkomitmen untuk meningkatkan frekuensi penerbangan agar transaksi dan pertumbuhan ekonomi bisa berjalan lancar.

Dalam sektor ketahanan pangan, Bahtiar ingin mendorong kedaulatan pangan agar Sulbar tidak hanya bergantung pada daerah lain.

“Kita harus berdaulat. Pada level berdaulat itu mandiri. Kita bisa produksi sendiri. Bahkan itu bisa menjadi sumber penghasilan kita,” ucapnya.

Bahtiar juga berencana membentuk tim ekonomi yang kuat dengan melibatkan Bank Indonesia, LPS, Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong perbankan masuk ke Sulbar dan mendukung Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar masyarakat memiliki peluang menggerakkan ekonomi.

Selanjutnya, mengenai stabilitas politik, keamanan, dan ketertiban, Bahtiar menegaskan pentingnya sinergi dan kerjasama semua pihak untuk menjaga kondusivitas daerah, terutama menjelang Pilkada 2024.