Pelayaran Perdana Tanjung Silopo-Lahad Datu Jadi Sorotan Media Malaysia

Pelayaran Perdana Tanjung Silopo-Lahad Datu Jadi Sorotan Media Malaysia
Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar saat diwawancarai sejumlah media di Pelabuhan Feri Lahad Datu, Malaysia. Foto: Dok. Konsul Tawau/HO

SULBARKINI.com – Pelayaran perdana KM Cattleya Ekspress yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Silopo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dengan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, mendapat perhatian dari sejumlah media yang berbasis di Malaysia.

Salah satunya media online Utusan Borneo Online yang berkantor di Kuala Lumpur, Sabah, dan Sarawak. Dalam artikel berjudul “Laluan pengangkutan laut Indonesia-Lahad Datu beri impak positif”, media berbahasa Malaysia itu mengungkapkan dampak positif atas pembukaan pelayaran yang menghubungkan Indonesia dengan Malaysia.

Mengutip artikel tersebut, pegawai daerah Firuz Idzualdeen Mohd Dzul mengatakan pihaknya memberikan percobaan pelayaran selama enam bulan bagi KM Cattleya Ekspress untuk berlayar menghubungkan Pelabuhan Tanjung Silopo di Sulawesi Barat dengan Lahad Datu, Malaysia.

Firuz berharap pelayaran itu berdampak positif bagi kedua pihak sehingga Kerajaan Malaysia akan mempertimbangkan untuk melanjutkan rute pelayaran itu di masa-masa mendatang.

“Buat masa ini, kekerapan bagi pelayaran ini adalah dua kali sebulan tertakluk kepada jadual yang ditetapkan oleh pihak berkuasa Malaysia dan Indonesia,” kata Firuz Idzulaldeen dikutip dari Utusan Borneo Online, Rabu (20/12/2023).

Menurut dia, pelayaran KM Cattleya Ekspress dengan rute Sulbar-Malaysia dijadwalkan dua kali dalam sebulan. Firuz mempersilakan pelancong asing datang ke Sabah maupun warga Malaysia berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan kapal feri.

Baca Juga:  Seorang Pesepeda Meninggal dalam Insiden Tabrak Lari di Jalan Trans Sulawesi Polman-Majene

Firuz menambahkan, pihaknya telah membentuk satu jawatan sebagai kesiapan tambahan dalam mencegah penyebaran COVID-19.

“Langkah berjaga-jaga dilaksanakan di semua peringkat termasuk pemantauan setiap ketibaan pelayaran oleh pihak Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM),” lanjut dia.

Selain Utusan Borneo Online, media Malaysia lainnya yang menyorot pelayaran perdana KM Cattleya Ekspress dari Tanjung Silopo ke Lahad Datu yakni Astro Awani.

Media terkemuka di Malaysia ini menayangkan potongan wawancara dengan Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar yang menyertai pelayaran perdana KM Catlleya Ekspress ke Pelabuhan Sabah, Lahad Datu, Malaysia.

“Kapal feri Cattleya Express yang membawa 93 penumpang terdiri daripada deligasi khas dan orang awam mengambil masa selama dua hari dua malam untuk sampai ke Lahad Datu dari Pelabuhan Tanjung Silopo Poliwali Mandar Sulawesi Barat, Indonesia,” tulis astroawani.com pada Rabu (20/12).

Dirancang Sejak Enam Tahun Silam

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh melepas pelayaran perdana KM Cattleya Ekspress dari Pelabuhan Tanjung Silopo, Kabupaten Polewali Mandar, menuju ke Lahad Datu, Malaysia, pada Senin (18/12/2023).

Baca Juga:  Babinsa Kodim 1402/Polman dan Warga Bergotong-Royong Perbaiki Jembatan Gantung

“Hari ini kita mulai memanen apa yang dirancang oleh Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar dan Gubernur Sulbar periode 2017-2022 Ali Baal Masdar sejak enam tahun lalu. Itu masa yang panjang, ini bukti ketangguhan dalam berusaha. Terima kasih atas ketangguhan kawan-kawan semua,” kata Zudan.

“Saya akan dukung penuh. Kita siap kembangkan dari pengiriman PMI (Pekerja Migran Indonesia), non-PMI, setelah itu pengiriman barang-barang,” sambung dia.

Sementara Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar mengatakan, pembukaan jalur pelayaran Polman-Lahad Datu dilatarbelakangi permasalahan yang dihadapi Pekerja Migran Indonesia yang ada di Lahad Datu, Sabah, Malaysia.

“Saya sangat senang dan bangga karena hasil kerja keras selama enam tahun untuk bagaimana Tanjung Silopo menjadi pelabuhan yang berguna untuk masyarakat Sulbar,” kata Andi Ibrahim.

“Kami merencanakan pelayaran ini sejak enam tahun terkahir. Alhamdulillah, dengan dukungan pemangku kebijakan dan otorita di Sabah, pelayaran perdana ini dapat dilaksanakan. Saya berterima kasih atas dukungan semua pihak khususnya di Sabah, Malaysia,” pungkas dia. (bs/tim)