Mantan Bupati Agus Ambo Djiwa Ungkap Tekad Wujudkan Pasangkayu sebagai Kabupaten Santri

Mantan Bupati Agus Ambo Djiwa Ungkap Tekad Wujudkan Pasangkayu sebagai Kabupaten Santri

Saptanajaya, SULBARKINI.com – Mantan Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa mengungkapkan tekadnya mewujudkan Pasangkayu sebagai kabupaten santri.

Hal itu diungkapkan Agus saat menghadiri Istighasah Akbar NU di Pondok Pesantren Nurul Jadid Desa Saptanajaya, Kecamatan Duripoku, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, Minggu (21/1/2024).

Menurut dia, tekad itu bisa diwujudkan dengan adanya kerja sama antara umara (pemerintah), ulama, dan masyarakat.

Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan keberadaan pondok pesantren di Kabupaten Pasangkayu cukup berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

“Kita bertekad menjadikan Pasangkayu ini sebagai kabupaten santri. Ini bisa diwujudkan bersama dengan kerja sama antara ulama, umara, dan masyarakat Kabupaten Pasangkayu,” kata Agus.

Dia menambahkan pentingnya keterlibatan pondok pesantren dalam menyelamatkan generasi muda dari pengaruh negatif.

Baca Juga:  Bantu Masyarakat Kaili Tado, PT Mamuang Kembali Salurkan Paket Sembako

“Peran serta ulama bisa memfilter generasi muda kita dari pembunuhan karakter yang bisa dirasakan saat ini,” ujar Agus.

Mantan Bupati Agus Ambo Djiwa Ungkap Tekad Wujudkan Pasangkayu sebagai Kabupaten Santri
Peresmian rumah tahfidz di Ponpes Nurul Jadid Duripoku oleh Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa dan Wakil Bupati Herny Agus. Foto: Adi PW

Sementara itu, Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa memaparkan program Pemkab Pasangkayu dalam bidang keagamaan dan pembangunan infrastruktur jalan.

“Untuk bidang keagamaan, kami telah memprogramkan rumah tahfidz di setiap ponpes,” ucap Yaumil.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid Duripoku KH Zaini menyambut baik rencana menjadikan Pasangkayu sebagai kabupaten santri.

Pada kesempatan itu, Kyai Zaini menceritakan perjuangannya merintis Ponpes Nurul Jadid sejak tahun 1993.

“Ponpes Nurul Jadid dirintis sejak tahun 1993, sebelum Pasangkayu dimekarkan sebagai kabupaten. Jadi sudah 30 tahun, saat itu masih berupa hutan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Diupayakan, Proses Lelang di Pasangkayu Tuntas Bulan Agustus?

Istighasah Akbar NU Kabupaten Pasangkayu ini juga dihadiri Wakil Bupati Pasangkayu Herny Agus, Pengasuh LPIT Zawiyatut Tholibiin Pamekasan Madura KH Abdul Khaliq Fandi, sejumlah pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Pasangkayu, warga setempat, dan keluarga besar Ponpes Nurul Jadid.