Kisah Inspiratif, Penjual Buras di Mamuju Nabung 10 Tahun untuk Naik Haji

Kisah Inspiratif, Penjual Buras di Mamuju Nabung 10 Tahun untuk Naik Haji
Kisah Inspiratif, Penjual Buras di Mamuju Nabung 10 Tahun untuk Naik Haji
Nurhayati/ist

Sulbar Kini, Mamuju – Usaha dan doa Nurhayati (62) membuahkan hasil. Tahun ini ia dapat menunaikan ibadah haji ke Baitullah setelah 10 tahun menabung.

Nurhayati merupakan warga Jalan Nelayan, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Sehari-hari Nurhayati menjual buras, abon, sambal goreng, dan lauk jadi di Pasar Sentral Mamuju. Usahanya itu ia rintis sejak tahun 2012 lalu.

Dalam ihtiarnya berjualan, ia mampu mengantongi Rp 700 ribu per hari. Sebagian pendapatannya ia sisihkan untuk membayar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Sisanya ia gunakan untuk arisan.

“Saya mendaftar haji dari tahun 2012 dan alhamdulillah saya berangkat tahun ini,” ujar Nurhayati, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga:  Jemaah Calon Haji Asal Mamuju Diminta Taat Aturan

Ia menjelaskan, menunaikan ibadah haji merupakan impiannya. Olehnya, ia memberanikan diri mendaftar haji ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mamuju tahun 2012, lalu.

Padahal, kata dia, saat itu biayanya belum mencukupi. Guna menutupi kekurangan biaya, Nurhayati pun harus bekerja keras sebagai pedagang.

“Saya bekerja sepuluh jari karena tanah kami tidak digarap. Saya hanya berjualan buras di pasar lama Mamuju dan suami saya hanya bekerja serabutan,” ungkap ibu beranak enam itu.

Segala kebutuhan telah ia siapkan, termasuk tes Swab PCR di UPT Labolatorium dan Transfusi Darah Rumah Sakit Regional Sulbar.

Nurhayati dan para jemaah calon haji asal Mamuju yang tergabung dalam kloter 18 akan berangkat besok subuh, ke Bandara Tampa Padang Mamuju menuju Asrama Haji Sudiang, Makassar, lalu bertolak ke Mekkah, Arab Saudi. (Awal Dion)