Hari Pertama Ngantor, Pj Gubernur Bahtiar Memulai Gerakan Tanam Sukun di Sulbar

Hari Pertama Ngantor, Pj Gubernur Bahtiar Memulai Gerakan Tanam Sukun di Sulbar
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin memulai gerakan menanam sukun di Sulbar. Foto: Dok. Pemprov Sulbar

Mamuju, SULBARKINI.com – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Bahtiar Baharuddin bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan penanaman sukun di kompleks kantor Gubernur Sulbar, Senin (20/5/2024).

Kegiatan itu sekaligus menandai hari pertama Bahtiar Baharuddin berkantor usai dilantik sebagai Pj Gubernur Sulsel oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Bahtiar menggantikan Zudan Arif Fakrulloh yang bertukar posisi sebagai Pj Gubernur Sulsel.

Bahtiar menyatakan penanaman sukun tersebut merupakan bagian dari momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) serta sebagai simbol sinergi untuk kehidupan, perlindungan dan momen kebangkitan bagi Sulbar dalam pelestarian alam.

“Saya menyampaikan terima kasih, hari ini memberikan nilai tambah baru di momen Harkitnas,” kata mantan Pj Gubernur Sulsel ini.

Baca Juga:  Gejolak Harga Pangan Picu Inflasi di Sulbar Melonjak 4,77 Persen Selama Agustus 2022

Bahtiar menambahkan, momentum kebangkitan juga bisa ditandai dengan tantangan mengubah alam Sulbar yang indah menjadi sumber kehidupan dan penghidupan.

Dia menilai, tanah Sulbar harus dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang positif, utamanya tanaman yang bermanfaat.

Bahtiar menuturkan, sukun bukan hanya sekadar tanaman biasa. Akan tetapi, merupakan tanaman endemic di Sulawesi, termasuk Sulsel dan Sulbar.

“Kalau ada pohon sukun pasti ada mata air, dan hasil riset dari IPB, sukun sebagai sumber penyimpanan air yang besar,” kata dia.

Bahtiar berharap, menanam pohon sukun maka berkontribusi memulihkan alam dengan tanaman besar yang bisa menjadi ciri khas di Sulbar.

“Pesan kuat kepada masyarakat, mengembalikan ekosistem alam sebagai sumber kehidupan dan penghidupan,” pungkas Bahtiar. []