Gejolak Harga Pangan Picu Inflasi di Sulbar Melonjak 4,77 Persen Selama Agustus 2022

Gejolak Harga Pangan Picu Inflasi di Sulbar Melonjak 4,77 Persen Selama Agustus 2022
Gejolak Harga Pangan Picu Inflasi di Sulbar Melonjak 4,77 Persen Selama Agustus 2022
Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris. Foto: Dokumentasi Pemprov Sulbar

Laju inflasi di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melonjak tinggi melewati batas target inflasi nasional, yakni mencapai 4,77 persen sepanjang Agustus 2022.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat Muhammad Idris pada kegiatan Kicck Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulbar di Kabupaten Majene, Senin (6/9/2022) malam.

“Hal ini secara umum disebabkan oleh komponen pangan bergejolak dan harga yang diatur pemerintah, seperti minyak goreng, cabai, ikan segar, tiket pesawat, dan seterusnya,” kata Sekprov.

Idris menambahkan, adanya kenaikan harga BBM bersubsidi juga berpotensi memberikan efek multiplier terhadap kenaikan harga barang kebutuhan, terutama bahan pangan.

“Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Mari kita jadikan momen ini menjadi tonggak untuk membenahi cara berpikir dan cara kolaborasi kita. Dan yang terpenting adalah kita selalu memanfaatkan aspek lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga:  Kunjungan ke Mamuju, JK Dijadwalkan Lantik Pengurus PMI Sulbar

Idris menekankan, kick off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan bisa menjadi aksi nyata dari sinergi pemerintah daerah, Bank Indonesia perwakilan Sulbar, serta instansi terkait dalam mengendalikan inflasi di daerah ini.

Meski ada lonjakan inflasi, perekonomian Sulawesi Barat selama triwulan II mengalami pertumbuhan sebesar 2,13 persen yang didorong oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

“Dalam jangka pendek kita harus menekan inflasi, tetapi pesan jangka panjangnya adalah jangan sampai cabai, bawang, dan ikan terulang menjadi penyebab utama inflasi di daerah kita ini,” tandas Muhammad Idris.