Saptanajaya, SULBARKINI.com – Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa bersama Wakil Bupati Herny Agus menghadiri Istighasah Akbar NU yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Jadid Desa Saptanajaya, Kecamatan Duripoku, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, Minggu (21/1/2024).
Istighasah akbar yang dibawakan KH Abdul Khaliq Fandi asal Pamekasan, Madura, ini dirangkaikan dengan peresmian rumah tahfidz Ponpes Nurul Jadid dan tasyakuran pernikahan Wahid Hidayatullah dengan Lailattul Nurul Istiqomah.
Dalam sambutannya, Yaumil menekankan persaudaran dan persatuan antara warga Kabupaten Pasangkayu.
Ia menambahkan, program Pemkab Pasangkayu dalam bidang keagamaan dan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Pasangkayu.
“Dulu, jalanan ke sini (Desa Saptanajaya) merupakan jalan paling jelek. Kini mulai diaspal secara bertahap dan tahun ini berlanjut dua kilometer,” kata Yaumil.
“Untuk bidang keagamaan, kami telah memprogramkan rumah tahfidz di setiap ponpes,” sambungnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid Duripoku KH Zaini menceritakan saat awal mula merintis ponpes tersebut.
“Ponpes Nurul Jadid dirintis sejak tahun 1993, sebelum Pasangkayu dimekarkan sebagai kabupaten. Jadi sudah 30 tahun, saat itu masih berupa hutan,” ungkap Kyai Zaini.
Ia menuturkan, nama Nurul Jadid bermakna sebagai cahaya di tempat yang baru. Selain itu, juga terinspirasi dari nama istrinya, Nurul Hidayah.
“Karena nama istri saya Nurul, maka jadilah Nurul Jadid. Ini bukti cinta saya ke istri yang menemani saya hingga kini,” ucap Kyai Zaini.
Istighasah akbar ini juga dihadiri mantan Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Pasangkayu, warga setempat, dan keluarga besar Ponpes Nurul Jadid. (dip)
