Bupati Mamuju Didemo Warga karena tak Terima Bantuan Gempa

Bupati Mamuju Didemo Warga karena tak Terima Bantuan Gempa
Bupati Mamuju Didemo Warga karena tak Terima Bantuan Gempa
Suasana unjuk rasa masyarakat Dusun Ganno, Desa Saletto, Kecamatan Simboro, Mamuju di depan gerbang kantor bupati Mamuju/Saharuddin Nasrun-Sulbar Kini

Sulbar Kini, Mamuju – Puluhan masyarakat berunjuk rasa di depan gerbang kantor Bupati Mamuju, Senin 1 Agustus 2022.

Massa aksi berasal dari Dusun Ganno, Desa Saletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Mereka menuntut keadilan dan kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Mamuju terkait bantuan stimulan rumah rusak tahap pertama di tahun 2021 lalu. Tuntutan itu mereka sampaikan melalui orasi dan baliho bertuliskan “Butuh Bukti bukan Janji.”

Koordinator Aksi, Ramli menjelaskan, dari 88 rumah rusak yang ada di Dusun Ganno, hanya 6 rumah yang menerima bantuan. Sisanya tidak terakomodir dan hingga kini belum diketahui kejelasannya.

“Padahal di Desa Saletto, dusun kami yang paling parah. Saat ini masih ada yang pakai tenda dan tidur di dapur karena rumahnya rusak,” kata Ramli kepada Sulbar Kini.

Baca Juga:  Ratih Megasari Singkarru Bakal Ajak Kemenparekeraf Sukseskan Festival Penyu di Polman

Sementara, kata dia, warga desa lain sudah tuntas menerima bantuan tahap pertama. Kondisi itu membuat Ramli berspekulasi bahwa mereka tidak diperhatikan oleh Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi.

“Patut kami pertanyakan, ada apa ini? Kenapa kami seperti dianaktirikan. Bupati mengunjungi warga yang rumahnya rusak di desa lain, tetapi kami tidak. Hanya dilewati saja,” ketusnya.

Massa aksi, Jusriah menambahkan, dari 15 dusun yang ada di Desa Saletto, Dusun Ganno yang mengalami kerusakan rumah paling parah. Bahkan terdapat 3 warga yang meninggal.

“Tapi kenapa masih banyak warga kami yang tidak terima bantuan. Lebih mengherankan lagi karena yang menerima bantuan rumahnya hanya retak saja, masih layak dihuni,” kata Jusriah.

Menanggapi tuntutan masyarakat, Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi mengajak massa aksi berdialog di dalam kantor utama Bupati Mamuju.

Baca Juga:  Bandar Diringkus, Polda Sulbar Amankan Lima Kilo Sabu Senilai 8 Miliar

Kepada mereka, Sutinah menjelaskan bahwa BNPB pusat hanya memberikan waktu tiga untuk mendata rumah warga. Sehingga, kata dia, masih banyak rumah warga yang tidak terakomodir dalam bantuan tahap pertama.

“Waktunya sangat sempit, jadi wajar kalau yang didata sangat sedikit,” paparnya. 

Meski begitu, Sutinah meminta masyarakat tak perlu khawatir. Selama mereka terdata sebagai penerima dan kondisi rumahnya memang rusak, maka mereka pasti mendapat bantuan perbaikan rumah.

“Datanya di tahap kedua. Kalau sudah masuk, insyaallah akan terima,” ucap Sutinah.

Hanya saja, beber Sutinah, penyaluran bantuan itu tidak instan. Data yang telah diambil dan diasesmen oleh tim yang dibentuk oleh Pemkab Mamuju akan diserahkan ke BNPB pusat.

“Setelah kami serahkan, BNPB yang akan melakukan verifikasi dan penyaluran dana ke kabupaten. Itu tentu butuh waktu. Tapi kalau sudah masuk, pasti kami salurkan secepatnya,” pungkasnya.

Setelah menyampaikan aspirasi, massa aksi membubarkan diri dan kembali melakukan demonstrasi di gedung DPRD Kabupaten Mamuju.